Diperiksa Maraton, Lismaini Diduga Terlibat Skandal Alkes dan IPAL RSUD Rupit

Referensinews.id – Lubuklinggau | Pemeriksaan terhadap Lismaini oleh penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Lubuklinggau kian intensif. Rabu (3/7), Lismaini, yang diduga terlibat dalam proyek bermasalah Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) dan pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) RSUD Rupit, kembali diperiksa sejak pukul 10.15 WIB hingga jeda makan siang.

Pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya Kejari Lubuklinggau membongkar dugaan praktik mark-up dan korupsi dalam proyek senilai Rp3,3 miliar yang dianggarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas Utara pada tahun anggaran 2017.

“Kami serius menangani kasus ini. Pemeriksaan terhadap Lismaini terus dilakukan secara intensif. Jika terindikasi adanya kerugian negara, kami berharap bisa segera dilakukan pengembalian,” ujar Kasi Pidana Khusus, Muhammad Iqbal.

Iqbal menegaskan bahwa penyelidikan masih berjalan dan belum bisa disampaikan ke publik secara rinci. Namun, pihaknya berkomitmen menuntaskan proses hukum hingga ke akar persoalan.

Proyek Bermasalah, Indikasi Korupsi Menguat

Dugaan awal menyebutkan bahwa proyek pengadaan Alkes dan pembangunan IPAL di RSUD Rupit sarat kejanggalan. Mark-up harga dan ketidaksesuaian spesifikasi menjadi titik sorotan utama dalam penyelidikan ini.

Kejaksaan Lubuklinggau bertekad mengungkap sejauh mana keterlibatan para pihak, termasuk Lismaini, yang dalam proyek ini menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

Catatan Redaksi:
Proyek bernilai miliaran rupiah yang menyangkut pelayanan publik seperti fasilitas rumah sakit seharusnya diawasi secara ketat. Dugaan penyimpangan anggaran pada sektor krusial ini menandai lemahnya kontrol dan akuntabilitas di tingkat daerah. Publik menanti, apakah kasus ini akan menjadi pintu masuk bagi Kejaksaan untuk membersihkan sistem dari aktor-aktor korup di sektor kesehatan.