Diduga Monopoli 5 Paket Proyek Listrik, Kadis DPU PR Muratara Cuci Tangan, PPK Bungkam

waktu baca 2 menit
Kamis, 13 Jun 2019 06:14 42 referensi

Referensinews.id – Dugaan praktik monopoli dalam pengadaan barang dan jasa mencuat di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPU PR) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). Sorotan tajam mengarah pada 5 paket proyek jaringan listrik yang diduga dikuasai oleh pihak tertentu melalui mekanisme penunjukan langsung.

Kepala Dinas DPU PR, Erdius Lantang, dengan tegas membantah adanya monopoli dalam proyek-proyek tersebut. Namun, ia buru-buru melepaskan tanggung jawab, menyatakan bahwa sebagai Pengguna Anggaran (PA), dirinya tidak terlibat dalam urusan teknis.

“Itu urusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),” ujar Erdius, Kamis (13/6).

Menurutnya, semua tahapan telah dijalankan sesuai prosedur. Bahkan ia menegaskan bahwa dalam proyek-proyek Penunjukan Langsung (PL), rekam jejak pengalaman perusahaan bukanlah syarat utama, selama terdaftar dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Namun, pernyataan tersebut justru membuka celah pertanyaan: apakah mekanisme PL ini dimanfaatkan untuk mengatur proyek agar jatuh ke tangan pihak tertentu?

Ironisnya, ketika wartawan mencoba mengkonfirmasi lebih jauh kepada Kepala Bidang Cipta Karya yang juga merangkap PPK, Indra, ia memilih bungkam. Tidak ada sepatah kata pun keluar terkait penunjukan langsung dalam proyek yang menelan anggaran publik tersebut.

Sementara itu, salah satu LSM lokal yang aktif mengawasi pembangunan di Muratara menyatakan bahwa pihaknya mencium kejanggalan serius dalam proses proyek tersebut.

“Kadis bisa saja menyangkal, itu hak dia. Tapi kami punya data dan temuan di lapangan yang mengindikasikan adanya permainan. Dugaan monopoli sangat kuat. Kita tunggu saja bagaimana Aparat Penegak Hukum (APH) merespons ini,” ujar sumber dari LSM tersebut yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Jika dugaan ini benar, maka publik patut mempertanyakan integritas sistem pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkab Muratara—dan apakah praktik semacam ini sudah menjadi pola yang sistemik.

Referensinews.id akan terus mengawal kasus ini dan menelusuri lebih dalam siapa saja pihak yang diuntungkan dalam proyek 5 paket listrik tersebut.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA