Referensinews.id – Pemerintah Kabupaten Musi Rawas kembali menjadi sorotan publik setelah mencuat dugaan pemotongan bonus atlet berprestasi dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel XII di Prabumulih tahun 2019. Padahal, para atlet ini telah mengharumkan nama daerah, bahkan membawa kontingen bulutangkis Musi Rawas keluar sebagai juara umum.
Dana sebesar Rp1,145 miliar telah digelontorkan melalui APBD-P 2019, diperuntukkan bagi penghargaan kepada insan olahraga yang berjasa. Namun ironisnya, di balik anggaran yang terbilang besar tersebut, muncul laporan dari sejumlah atlet yang mengaku bonus mereka dipotong bahkan tidak diberikan sama sekali.
PBSI Musi Rawas sebelumnya telah mengusulkan agar pencairan bonus dilakukan langsung ke rekening masing-masing atlet, demi mencegah potensi penyalahgunaan dana. Namun usulan tersebut diabaikan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Musi Rawas.
“Saya hanya menerima Rp7 juta dari yang seharusnya Rp8 juta. Dipotong sepihak tanpa alasan jelas,” keluh salah satu atlet bulutangkis yang enggan disebut namanya. Ia juga menyesalkan ketidakpatuhan Dispora terhadap usulan PBSI yang bertujuan melindungi hak atlet.
Keluhan tak berhenti di sana. Sejumlah atlet lain bahkan belum menerima bonus sama sekali. Dugaan makin kuat ketika disebutkan bahwa dana sudah ditransfer ke rekening oknum official, bukan langsung ke atlet.
“Bonus saya belum saya terima, padahal katanya sudah ditransfer ke rekening official. Saya curiga ada permainan antara oknum Dispora dengan official tim,” beber atlet lainnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Olahraga Dispora Mura, Uteb, tidak berada di kantor. “Pak Uteb sedang Dinas Luar,” ujar staf piket Dispora, seakan menutup akses klarifikasi.
Kondisi ini menuai kritik keras dari aktivis olahraga lokal, Febri AR. Ia menilai skandal pemotongan bonus ini sebagai penghinaan terhadap jerih payah atlet yang telah mengharumkan nama daerah.
“Ini sangat memalukan. Bukannya memberi penghargaan, justru bonus atlet dipotong oleh oknum. Ini mencoreng citra Musi Rawas di mata publik,” tegas Febri.
Ia mendesak Bupati dan DPRD Musi Rawas segera turun tangan. “Panggil Dispora, tuntaskan masalah ini. Jangan sampai viral dulu baru bertindak. Negara tidak boleh kalah oleh oknum.”
Febri juga mendorong agar Pemerintah Daerah segera merancang Peraturan Daerah (Perda) khusus tentang pemberian penghargaan kepada atlet berprestasi, agar tidak ada celah penyimpangan di masa mendatang.
“Pemerintah Daerah seharusnya memberi perhatian penuh kepada atlet, bukan malah menyunat hak mereka. Mereka ini bukan cuma membawa medali, tapi nama baik daerah,” pungkasnya
Tidak ada komentar